A. MANUSIA DAN PENDIDIKAN
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk sosial dan sebagai makhluk Tuhan
adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat
kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila, dan religius harus
dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia
hanya mempunyai arti dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara
layak jika ada diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa
hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan
baik.
Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik
pendidikan yang formal, informal, maupun nonformal.
Dalam kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan
pembimbingan diri yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Kegiatan
pendidikan terjadi dalam hubungan orang tua dan anak. Sebagai makhluk individu
manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif
belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran
yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal
tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada, manusia mampu
mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang
memakan waktu puluhan atau bahkan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Sebagai
makhluk individu manusia mempunyai suatu
potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan
manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya.
Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam
pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat
menigkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial adalah manusia tidak hidup
dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Tidak hanya terbatas pada segi fisik saja,
manusia juga mempunyai perasaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang
lain dan mendapat tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila
manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dan suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa
disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
Perkembangan Manusia Sebagai Makhluk Susila adalah manusia dapat
menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang
dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya. Melalui pendidikan kita harus
mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya dengan pendidikan pula manusia
dapat memanusiakan manusia. Melalui pendidikan pula manusia dapat menjadi lebih
baik norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Manusia akan mematuhi
norma-norma yang ada dalam masyarakat jika diberikan pendidikan yang tepat.
Pada hakikatnya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, yakni
keluarga, masyarakat, dan sekolah atau lembaga pendidikan. Keluarga sebagai
lembaga pertama dan utama pendidikan, masyarakat sebagai tempat berkembangnya
pendidikan, dan sekolah sebagai lembaga formal dalam pendidikan.
Pendidikan keluarga sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak.
Keluarga yang menghadirkan anak ke
dunia, secara kodrat bertugas mendidik anak. Kebiasaan-kebiasaan yang ada
dikeluarga akan sangat membekas dalam diri individu setelah individu makin
tumbuh berkembang. Selanjutnya pengaruh dari sekolah dan masyarakat yang akan
tertanam dalam diri anak. Masyarakat merupakan tempat kedua bagi individu dalam
berinteraksi. Karena keluarga terdapat dan berkumpul dalam suatu masyarakat.
Secara sadar atau tidak keadaan masyarakat cukup memberi pengaruh kepada
kepribadian seseorang. Kedudukan individu dalam masyarakat merupakan kondisi
atau situasi yang tidak dapat dihindari karena individu juga merupakan makhluk
social yang pasti membutuhkan manusia lain dalam hidupnya.
Pendidikan mutlak harus ada pada manusia karena pendidikan merupakan
hakikat hidup dan kehidupan. Pendidikan berguna untuk membina kepribadian
manusia. Dengan pendidikan maka terbentuklah pribadi yang baik sehingga di
dalam pergaulan dengan manusia lain individu dapat hidup dengan baik.
Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi anggota kesatuan sosial
manusia tanpa kehilangan pribadinya masing-masing.[1]
B.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN
PENDIDIKAN
Manusia dan pendidikan adalah dua hal
yang tidak bisa dipisahkan. Dimanapun manusia berada pasti akan membutuhkan
pendidikan, hal ini disebabkan karena fungsi utama pendidikan adalah
memanusiakan manusia, yaitu mengembangkan seluruh potensi manusia yang ada ke
arah yang lebih baik. Pendidikaan tidak akan berjalan jika tidak ada manusia,
baik manusia yang menjalankan pendidikan tersebut maupun manusia yang akan di
didik.
Pada masa permulaan berdirinya system pendidikan, tugas kependidikan
adalah mencerdaskan daya pikir manusia dengan melalui mata pelajaran yaitu
membaca, menulis dan berhitung. Akan tetapi, sesuai dengan perkembangan
tuntunan hidup manusia, maka tugas tersebut semakin bertambah dan meluas.
Keterampilan atau kemampuan manusia pada prinsipnya terletak pada kemampuan
tangan manusia itu sendiri. Bila dilihat dari segi pedagogis manusia dipandang
sebagai homo ekodandum yaitu makhluk yang harus dididik. Manusia tidak dapat
terlepas dari potensi psikologis yang dimiliknya secara individual dengan
manusia lainnya. Dengan berbeda-beda kemampuan itulah pendidikan melakukan
seleksi melalui proses keependidikan atas pribadi manusia.[2]
C.
FUNGSI PENDIDIKAN
Fungsi pendidikan adalah serangkaian tugas atau misi yang diemban dan
harus dilaksanakan oleh pendidikan.
Fungsi pendidikan kelurga, mengembangkan keyakinan beragama, nilai-nilai
kebudayaan, nilai moral dan keterampilan.
Fungsi pendidikan sekolah, memberikan berbagai pengetahuan dan
keterampilan serta mengembangkan berbagai nilai dan sikap.
Fungsi pendidikan luar sekolah, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
warga masyarakat untuk berperan dalam berbagai bidang kehidupan secara
produktif, efisien, dan efektif.[3]
Menurut Hasan Langgulung, pendidikan Islam ialah pendidikan yang
memiliki macam fungsi sebagai berikut:
a. Menyiapkan generasi muda
untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang.
Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri.
b. Memindahkan ilmu pengetahuan
yang bersangkut dengan peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
c. Memindahkan nilai-nilai yang
bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan
hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai
ketuhanan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak
akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan
kehancuran masyarakat itu sendiri.[4]
Menyikapi fungsi pendidikan menurut
Hasan langgulung tersebut diatas, bahwa pendidikan mempunyai tugas penting
dalam meyiapkan calon-calon atau generasi baru yang siap mengelola dan berperan
aktif dalam masyarakat pada masa yang akan datang, kemudian melangsungkan
pengkaderan manusia untuk melanjutkan estafet kehidupan melalui transfer ilmu
pengetahuan dari para orang tua ke generasi muda, dan yang tak kalah penting
adalah mempertahankan kelangsungan kebudayaan dan peradaban yang harus
berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Havelock & Huberman, sistem pendidikan suatu negara memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut[5]:
·
Untuk menciptakan pemahaman identitas nasional melalui pengajaran
sejarah dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
·
Untuk memberikan bahasa percakapan dan tulis secara umum yang
mungkin tidak ada orang yang mengadakan sebelumnya.
·
Untuk menanamkan seperangkat nilai-nilai sosial politik.
·
Untuk memberikan seperangkat keterampilan spesifik yang akan
memungkinkan ekonomi yang seimbang dan terpadu menjadi kenyataan.
D.
FUNGSI PENDIDIKAN BAGI
PERKEMBANAGAN MANUSIA
Menurut seorang pakar pendidikan Bogardus memberikan
fungsi pendidikan melaui dua macam yaitu pendidikan berfungsi untuk memberantas
kebodohan, bahwa melaui proses pendidikan seorang peserta didik akan diberi
pelajaran mengenai cara belajar membaca dan menulis kemudian mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan intelektual. Ketika hal tersebut diatas diperoleh
peserta didik, maka akan tercipta hasil budi, yang kemudian menghasilkan
tindakan untuk memilih baik dan buruk serta memahami arti kehidupan baik di
dunia maupun di akhirat.
Serta fungsi yang kedua adalah melalui pendidikan akan menghilangkan
kesalah pengertian, bahwa pendidikan akan memberikan pemahaman bahwa selain
kebudayaan yang dimiliki dan berada dalam lingkungan satu individu, terdapat
kebudayaan lainnya. Jika individu memahami hal tersebut, maka akan mengerti
hakikat hidup dalam bermasyarakat yang menghargai dan bersosial.
Dalam fungsi pendidikan yang lain bahwa, pendidikan turut adil dalam
memberikan corak dan arah pada kehidupan pada masyarakat mendatang. Sesuai
penjelasan diatas dengan pendidikanlah bibit atau penerus masa depan yang di
didik dan dibina minat dan bakat sesuai tempat dan keadaan serta keperluan masa
depan. Jika salah dalam mendidik maka akan tercipta generasi-generasi yang
tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Fungsi pendidikan bagi perkembangan manusia adalah bahwa pendidikan
merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek
kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang
tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan
kualitasnya. Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang
perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa
memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa
mendatang. Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk
menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan
dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara
intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari
adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia.
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan selalu
berkembang, dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tidak
mau pendidikan harus didisain mengikuti irama perubahan tersebut, apabila
pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka pendidikan akan
ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri.
Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah transformasi budaya dari
generasi ke generasi, mempertahankan unsur-unsur esensi dari kebudayaan dengan
membuka diri pada unsur positif dari luar. Pendidikan bertanggung jawab
terhadap generasi masa kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam mata terhadap
pengangguran dan harus mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Dalam tugas
yang paling berat pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam
perkembangan kehidupan, yang dulu hidup dalam keadaan tradisional harus
mempersiapkan generasi yang mampu menerobos kehidupan modern dan berperan
aktif.[6]
[1] Jalaluddin, Filsafat Pendidikan
Manusia, (jakarta:Gaya Media Pratama Jalaluddin,2012),121-124.
[2]Prof.Dr.Umar Tirtarahardja, Pengantar
Pendidikan, PT Rineka Cipta,2012.hlm178-180.
[3] Prof.Dr.Umar Tirtarahardja, Pengantar
Pendidikan, PT Rineka Cipta,2012.hlm168-172.
[4] Rosi NS, http://kancahkreatif.blogspot.co.id/2011/03/fungsi-pendidikan-bagi-perkembangan.html?m=1.
[5]Drs.M.Ngalim Purwanto MP, IlmuPendidikan
Teoritis dan Praktis, PT.Remaja Rosdakarya,2006.hlm16-17.
[6]NS Rosi, Fungsi Pendidikan Bagi
Perkembangan Manusia, Prenada Media Russel,2011.
lanjutkan.... :)
BalasHapus